Entri yang Diunggulkan

RELASI NEGARA DAN HUKUM ISLAM

Prawacana; Setelah membaca tulisan ini diharapkan mahasiswa dapat:       Mengetahui dan memahami pemikirankenegaraan Perspektif I...

Selasa, 18 April 2017

BIROKRASI ADMINISTRASI

Birokrasi dan administrasi menjadi dua buah konsep yang saling berkaita ketika ruang lingkup keduanya mempunyai kesamaan yakni prosedur dan institusi, Dalam konsep administrasi Negara atau administrasi public birokrasi sering diartikan sebagai aparatur penyelenggara Negara yang bersifat structural dan fungsional, padahal dalam konteks birokrasi secara teoritis, mempunyai Kompleksitas pembahasan yang  multidimensi pun demikian ketika kita akan membahas tentang birokrasi Administrasi, bagaimanakah keterkaitan antara keduanya? Maka itulah yang menjadi focus pembahasan makalah dari makalah kami.
Teori Birokrasi dan Administrasi
a.       Birokrasi
Pada hakikatnya birokrasi merupakan struktur organisasi disekitar pemerintahan yang mempunyai ruang lingkup tugas sangat luas serta memerluka organisasi besar dengan sumber daya yang besarpula jumlahnya[1]
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, birokrasi didefinisikan sebagai :
1.     Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hirarki dan jenjang jabatan
2.     Cara bekerja atau susunan pekerjaan yang serba lamban, serta menurut tata aturan (adat dan sebagainya) yang banyak liku-likunya dan sebagainya.[2]
Terminology birokrasi dalam literature administrasi public dan ilmu politik, sering digunakan dalam beberapa pengertian. dari berbagai macam pengertian yang sering muncul dalam teori birokrasi dapat disistematiskan menjadi tiga kategori :
a.       Birokrasi dalam pengertian baik atau rasional (Bureau-rationality)
b.      Birokrasi sebagai suatu penyakit (Bureau-phatology)
c.        Birokrasi dalam pengertian netral (value-free) artinya tidak terkait dengan pengertian baik buruk  (Santoso 1993 : 14)
Birokrasi dalam pengertian yang netral menurut santoso (1993:14) diartikan sebagai seluruh pejabat Negara dibawah pejabat politik atau keseluruhan pejabat Negara pada cabang eksekutif atau setiap organisasi yang bersekala besar.[3]
Menurut Bintoro Tjockro Amidjojo dalam S.Anggra (2012), biokrasi dimaksudkan untuk mengorganisasikan secara teratur suatu pekerjaan yang harus dilakukan oleh banyak orang. Dengan demikian, tujuan dari adanya birokrasi agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan terorganisasi. Bagaimana suatu pekerjaan yang banyak jumlahnya  harus diselesaikan oleh banyak orang sehingga tidak terjadi tumpang tindih didalam penyelesaianya, itulah yang sebenarnya menjadi tugas birokrasi.[4]
Secara cara teori, suatu birokrasi mempunyai berbagai sifat yang dapat dibedakan dan ketentuan lain dari suatu organisasi. Beberapa sifat yang amat penting sebagaimana dikemukakan Thoha dalam bukunya adalah sebagai berikut :
1.      Adanya spesialisasi atau pembagian kerja.
2.      Adanya hierarki yang berkembang.
3.      Adanya suatu sistem dari suatu prosedur dan aturan-aturan.
4.      Adanya hubungan-hubungan kelompok yang bersifat inerpersonalitas
5.      Adanya promosi dan jabatan yang dasarkan atas kecakapan[5]
Max Weber, seorang sosiolog Jerman menulis sebuah alasan yang menggambarkan bentuk birokrasi [2]sebagai cara ideal mengatur organisasi pemerintahan melalui prinsip-prinsip bentuk birokrasi antara lain harus terdapat adanya struktur hirarkis formal pada setiap tingkat dan di bawah kontrol dan dikendalikan dalam sebuah hirarki formal atas dasar dari perencanaan pusat dan pengambilan keputusan, manajemen dengan aturan yang jelas adanya pengendalian melalui aturan yang memungkinkan agar keputusan yang dibuat pada tingkat atas akan dapat dilaksanakan secara konsisten oleh semua tingkat di bawahnya, organisasi dengan fungsional yang khusus pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh mereka yang benar merupakan ahli kemudian disusun dalam unit-unit berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilakukan berdasarkan keahlian, mempunyai sebuah misi target yang akan dituju atau yang sedangkan dilaksanakan dalam upaya agar tujuan agar organisasi ini dapat melayani kepentingan yang akan diberdayakan termasuk dalam misi untuk melayani organisasi itu sendiri harus melalui perhitungan pencapaian pada tujuan, perlakuan secara impersonal idenya agar memperlakukan semua pelaksana dan kepentingan diperlakukan secara sama sama dan tidak boleh dipengaruhi oleh perbedaan individu, bekerja berdasarkan kualifikasi teknis merupakan perlindungan bagi pelaksana agar dapat terhindar dari pemecatan sewenang-wenang dalam saat menjalankan tugasnya[6].
Administrasi
Seringkali kita mendengar kata administrasi dalam kehidupan kita bak udara yang kita hirup, baik sebagai mahasiswa adminstrasi Negara maupun dalam kehidupan diluar status tersebut. namun seyogyana kita harus tetap menkaji kembai what is the meaning of administration. Sebgaimana kita ketahui banyak para ahli ilmu administrasi, para negarawan, termasuk para simpatisan-simpatisan pengetahuan ilmu social lainya turut serta memberikan pandangan mereka perial apa itu adminstrasi.
Dalam kajian ini kami menemukan beberapa pengertian mengenai adminstrasi yang diabahas dalam perspektif yang berbeda. Salah satunya menurut Ulber silalahi dalambukunya mendefiniskan dalam sudut pandang etimologi. Menrutnya administrasi berasal dari bahasa yunani yangtebenruk dari dua suku kata yakni ad dan ministrare yang mana dalam makna infinitifnya dalam bahasa inggris menjadi to manage yang apa bila kita serap kembali dalam bentuk infinitif bahasa Indonesia mempunyai makna memerintah, mengelola, dan melayani. Secara garis besar menurut ulbert administrasi dartikan pelayanan, pengelolaan, dan pemerintahan.[7]
            Berbeda dengan Ulbert S. Prof. Sondang P Siagian mengartikan administrasi sebagai keseluruha proses pelaksanaan dari keputusan-keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebalumnya.[8]
             Sedangkan menurut hadari nawai dalam bukunya mengartika bahwa admnistrasi adalah rangkaian kegiatannatau proses pengendalian cara atau sistem kerjasama sejumlah orang agar berlangsung efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan bersama[9]
            Definisi para ahli tentang administrasi ini sangat banyak sehingga sehingga kami tidak perlu sajikan satu per satu, karena pada prinsipnnya mempunyai pengertian yang sama yaitu (a). adanya kerjasama (b). dilakukan duaorang atau lebih (c). adanya suatu tujuan yang akan dicapai.
            Pendefinisian diatas diamksudkan sebagai pengertian dalam arti las sedangkan pengertial dalam arti sempit yakni sebbagaimana yang sering kita dengar yaitu “tatausaha” Memang tata usaha merupakan unsure administrasi dalam arti luas secara lengkap yang termasuk unsur-unsru adminstrasi diantaranya[10]
a.       Pengorganisasian
b.      Manajemen
c.       Tata hubungan
d.      Keuangan
e.       Perbekalan
f.       Tatausaha
g.      Perwakilan




[1] J.B. kristiadi administrasi/manajemen pembangunan hal 93
[2] Kamus Besar Bahsa Indonesia online
[3] Dikutip dalam Waluyo manajemen public hal 53
[4] Sahya anggara Ilmu administrasi Negara hal 392
[5] Miftah thoha Perspektif Perilaku Birokrasi hal 12
[6] Terjemahan Weber, Max; A.M. Henderson and Talcott Parsons (1947). The Theory of Social and Economic Organization. Collier Macmillan Publishers, London. hlm. 102
[7] Ulber silalahi studi ilmu adminstrasi 10
[8] Sondang P Siagian filsafat adminsitrasi 5
[9] Hadari nawawi dkk ilmu admiinstrasi hal 28
[10] The Liang gie, adminstrasi perkantoran Modern hal 12