Entri yang Diunggulkan

RELASI NEGARA DAN HUKUM ISLAM

Prawacana; Setelah membaca tulisan ini diharapkan mahasiswa dapat:       Mengetahui dan memahami pemikirankenegaraan Perspektif I...

Senin, 13 Agustus 2012

SIM (Sistem Informasi Manajemen)

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebuah sistem informasi manajemen, atau SIM adalah sebuah sistem informasi yang selain melakukan semua pengolahan transaksi yang perlu untuk sebuah organisasi, juga memberi dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusannya.
Penelitian tentang tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun kelompok masyarakat telah menunjukkan hasil-hasil yang memang menakjubkan. Meskipun demikian sebenarnya belum seluruh rahasia manusia dapat terungkap sehingga sampai kini pun “manusia” adalah makhluk yang paling penuh misteri. Karena itu dalam filsafat manusia selalu dipertanyakan “siapakah manusia itu?” Namun bagaimanapun, setiap percobaan untuk mengerti manusia   dengan lebih baik memang akan terbentur pada kenyataan bahwa selalu timbul perspektif baru yang tidak terduga sebelumnya.
Membahas tentang manusia, baik tentang hidup, arti dan peranan eksistensinya. Memang perlu aktuil dan menarik. Sebab, benarlah kata sementara ahli bahwa selain manusia itu sendiri selalu menjadi apapun yang harus dipecahkan di bumi kita ini pada intinya dan pada akhirnya bertautan juga dengan “manusia”
Dari kutipan inilah nyata bagi kita bahwa betapa manusia dan kemanusiaan mendapat tempat yang sangat terhormat dalam pembangunan kita. Dengan demikian maka pembahasan tentang manusia tidak dapat dilepas dari pembangunan nasional, meskipun pembahasan tersebut dalam lingkup ilmu pengetahuan sekalipun.
Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi.
Rumusan Masalah
Dari apa yang dibahas diatas, maka kami dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
  1. Bagaimanakah definisi tentang penggerakan?
  2. Apakah pengertian tentang sumber daya manusia?
  3. Komponen-komponen apa yang perlu diperhatikan sehingga penggerakan sumber daya manusia dapat berlangsung dengan tepat!
BAB II
PEMBAHASAN
Penggerakan
Penggerakan dapat didefinisikan sebagai “keseluruhan usaha, cara, teknik, dan metode untuk mendorong  para anggota organisasi agar mau dan ikhlas dan bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien, efektif dan ekonomis.
Menerima pendapat yang mengatakan bahwa manusia merupakan unsur terpenting dari seluruh unsur administrasi dan manajemen berarti mengakui pula bahwa fungsi penggerakan merupakan fungsi manajerial yang teramat penting karena secara langsung berkaitan dengan manusia  dengan segala jenis kepentingan dan kebutuhannya.
Pentingnya unsur manusia jelas terlihat dalam seluruh proses administrasi dan manajemen. Tujuan organisasi yang telah ditetapkan untuk dicapai pada akhirnya haruslah dalam rangka peningkatan hidup manusia sebagai insan politik, insan ekonomi, makhluk sosial, dan sebagai individu dengan jati diri yang khas dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Tepat tidaknya strategi dasar yang telah ditetapkan sebagai penunjuk arah yang hendak ditempuh oleh organisasi dalam rangka pencapaian tujuan itu hanya ada maknanya apabila diterima dan dilaksanakan oleh manusia. Rencana  dan program kerja yang telah disusun dan ditetapkan sebagai penjabaran strategi dasar organisasi-organisasi, maupun bagi berbagai pihak lainnya.
Dari semua sumber yang dimiliki oleh suatu organisasi hanya manusialah yang mempunyai harkat dan martabat yang tidak hanya perlu diakui, akan tetapi juga dihargai dan bahkan harus dijunjung tinggi. Penghargaan dan pengakuan akan harkat dan martabat tersebut memang harus dibarengi oleh penunaian oleh para anggota organisasi yang bersangkutan.
Semua sumber daya dan dana yang terdapat dalam organisasi pada dirinya hanya merupakan benda mati yang secara intrinsik tidak mempunyai arti dalam usaha pencapaian nilai apa. Berbagai sumber tersebut hanya mempunyai arti dalam usaha pencapaian tujuan apabila dimobilisasikan dan dimanfaatkan oleh manusia secara tepat.
Sumber daya manusia merupakan modal terpenting  yang mungkin dimiliki oleh organisasi dan merupakan unsur pembangunan organisasi yang sangat tangguh apabila digerakkan secara tepat.
Sebaliknya sumber daya manusia pulalah yang mungkin menjadi perusak  dalam organisasi apabila tidak diperlakukan sebagai insan dengan harga diri yang tinggi.
Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber Daya
Kesadaran manusia akan sumber daya bukan suatu hal yang baru. Sejak orang bayi lahir di dunia, dia telah menuntut makan dan minum untuk hidup, demikian pula kehidupan bangsa-bangsa di dunia yang bermula sebagai suku-suku.
Sumber daya pernah didefinisikan sebagai alat mencapai tujuan atau kemampuan memperoleh keuntungan dari kesempatan-kesempatan tertentu, atau meloloskan diri dari kesukaran. Sehingga dengan demikian perkataan sumber daya tidak menunjukkan suatu benda atau suatu substansi, melainkan kepada suatu fungsi dimana suatu benda atau suatu substansi dapat berperan dalam suatu proses atau operasi yakni suatu fungsi operasional untuk mencapai tujuan tertentu. Seperti memenuhi kepuasan. Dengan kata lain “sumber daya” merupakan suatu abstraksi yang mencerminkan appraisal manusia dan berhubungan  dengan suatu fungsi atau operasi.
Sumber Daya Manusia
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian sumber daya timbul dari interaksi antara manusia yang selalu mencari alat untuk mencapai tujuan dan sesuatu di luar manusia pada saat ini disebut ‘alam’. Hubungan inilah yang perlu dimengerti untuk dapat memahami dan menghayati pengertian sumber daya tersebut. Untuk itu perlu kiranya memandang manusia berada pada dua tingkatan, yakni tingkatan manusia primitif, atau tingkatan binatang, dan tingkatan manusia supra binatang yakni ‘manusia’ bagian dari partner alam dan perubahan keseluruhan yang disebabkan oleh manusia disini disebut kultur. Dengan demikian, maka manusia sebagai sumber daya menjadi sangat berbeda antara konsep semula (tingkatan binatang) dan tingkatan supra binatang-sebagian besar sumber daya manusia merupakan hasil akal budinya disertai pengetahuan serta pengalaman yang dikumpulkan dengan sabar melalui jerih payah dan perjuangan berat.
Eric Zimmerman dalam bukunya “economic principles and problems” dengan tepat mengatakan sumber daya berkembang dan mengkerut secara dinamis menurut irama kegiatan dan kebutuhan manusia. Dalam hal ini faktor yang menentukan adalah dunia industri dan perkembangan dimana didalamnya peranan sumber daya manusia amatlah penting dan tidak mungkin diabaikan. Karena justru sumberdaya manusialah yang akan menentukan apakah tujuan dunia industri dan atau perkembangan teknologi dapat tercapai dengan tepat dan baik. Oleh karena itulah manajemen sumber daya manusia dalam suatu organisasi, mutlak diperlukan dalam proses pembangunan yang berkesinambungan.
Sebagian besar dari sumber daya manusia merupakan akal budinya disertai pengetahuan serta pengalaman yang dikumpulkan dengan penuh kesadaran melalui jerih payah dan perjuangan berat. Dalam hubungan ini pengertian sumber daya bersifat sangat dinamis, bukan saja sebagai respon terhadap kemajuan pengetahuan, perkembangan kesenian dan perkembangan sains, namun juga dalam respons terhadap kebutuhan manusia secara individual serta sasaran-sasaran sosial dan pembangunan pada umumnya.
Penggerakan Sumber Daya Manusia
Kiranya dapat dinyatakan secara aksiomatik bahwa fungsi penggerak sumber daya manusia merupakan fungsi yang teramat penting dan sekaligus yang paling sulit-teramat penting karena seluruh proses manajerial hanya mempunyai makna operasional dalam rangka pencapaian tujuan bila diselenggarakan oleh manusia dengan baik dan benar. Paling sulit karena manusia merupakan makhluk yang sangat rumit yang belum sepenuhnya dipahami baik oleh para teoritis maupun oleh para praktisi.
Sebagai salah komponen proses manajerial, penggerakan sumber daya manusia perlu memperhatikan beberapa hal termasuk implikasinya terhadap perolehan berbagai jenis informasi yang diperlukan sebagai proses penggerakan tersebut berlangsung dengan tepat  dalam arti ‘kena pada sasarannya’.
Pertama : manusia adalah makhluk yang mempunyai harkat martabat yang perlu dan harus diakui dan dihargai. Akibat pernyataan tersebut, antara lain ialah bahwa:
1)      Manusia berkarya dewasa ini tidak lagi  sekedar untuk mencari nafkah-meskipun hal ini tetap merupakan salah satu alasan mengapa manusia bekerja
2)      Berbagai jenis imbalan yang diterimanya tidak sekedar dalam bentuk imbalan finansial langsung dalam bentuk upah, gaji, dan tunjangan, akan tetapi juga dalam bentuk imbalan yang sifatnya intrinsik.
Kedua : dalam berkarya, manusia ingin  dilakukan secara manusiawi, dalam arti dipercaya kehidupan kekaryaannya, antara lain melalui penyelaan yang simpatik oleh para atasan langsung, tersedianya sarana dan prasarana kerja yang memadai, kondisi fisik pekerjaan yang menjamin kesehatan dan keselamatan kerja, tuas  pekerjaan yang menarik, bervariasi dan menantang serta iklim saling mendukung antara sesama anggota organisasi.
Ketiga : Manusia pekerja akan sangat senang apabila mereka diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut kehidupan kekaryaannya.
Memang diakui bahwa penggerakan sumber daya manusia yang tepat dan efektif memerlukan informasi yang handal. Misalnya, informasi tentang klasifikasi jabatan, informasi tentang uraian pekerjaan, informasi tentang berbagai peraturan  perundang-undangan yang menyangkut penggunaan tenaga kerja, dan berbagai informasi lainnya yang memungkinkan satuan kerja yang mengelola sumber daya manusia  dalam organisasi menyelenggarakan berbagai fungsinya dengan baik.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu sebagai berikut :
  • Penggerakan adalah sebagai keseluruhan usaha, cara, teknik dan metode untuk mendorong anggota organisasi agar mau dan ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi dan efisien, efektif dan dinamis.
  • Sumber daya manusia merupakan hasil akal budinya disertai  pengetahuan serta pengalaman yang dikumpulkan dengan sabar melalui jerih payah dan perjuangan berat.
  • Komponen-komponen yang perlu diperhatikan agar penggerakan sumber daya manusia dapat berlangsung dengan tepat yaitu : 1) Manusia dan makhluk yang mempunyai harkat dan martabat yang perlu dan harus diakui dan dihargai, 2) Dalam berkarya, manusia ingin diperlakukan secara manusiawi, dalam arti dipercaya kehidupan kekaryaannya.  dan 3) Manusia pekerja akan sangat senang apabila mereka diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut kehidupan kekaryaannya melalui apa yang dewasa ini populer dengan istilah dan konsep pemberdayaan.
Saran
Sebagai penutup kami sarankan :
  • Agar setiap pembaca makalah ini hendaknya bersikap objektif dalam menilai makalah ini, dan dapat dimengerti  dengan segala kekurangannya
  • Makalah ini bukanlah merupakan sebuah landasan yang dapat   menjadi suatu  pegangan atau referensi, oleh karena itu kami berharap demi menyikapi makalah ini hendaknya bersikap arif.
DAFTAR PUSTAKA
Sondong, P. Siagian. Prof. Dr. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Bumi Aksara: Jakarta.
Gordon B. Davis, 1999. Sistem Informasi Manajemen. PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.
Susilo Martoyo, SE. 2000. Manajemen Sumber Manusia, BPFE. Yogyakarta.
Sondang P. Siagian, Prof. Dr. 1996. Fungsi-fungsi Manajerial, Bumi Aksara: Jakarta.

MATERI TEORI ADMINISTRASI NEGARA MENURUT PARA AHLI


Materi  1
PENGERTIAN DAN TIPE TEORI ADMINISTRASI NEGARA

A. Pengertian Teori Administrasi Negara
Teori
Secara umum , teori dipahami sebagai jargon atau ungkapan kata-kata yang kompleks untuk menjelaskan kejadian yang nampak sederhana. Teori  disamakan dengan pendapat, opini, dugaan atau spekulasi. In common usage, the word theory is often used to signify a conjecture, an opinion, , or a speculation…In this usage , the word synonimous with hyphothesis as in “my theory is that he never received my message” (Wikipedia)
Secara khusus , teori dalam lingkungan ilmu disebut teori ilmiah. In science, a theory is a mathematical or logical explanation, or a testable model of the manner of interaction of a set natural phenomena, capable of predicting future occurances or observations of the same kind, and capable of being tested through experiment or otherwise through empirical observation. (Wikipedia)
Berikut beberapa pengertian teori yang dikemukakan beberapa pakar (dalam Darwin,1997):
Schattschneider :
Mendefinisikan teori sebagai “the shortest way of saying something important” (cara tersingkat untuk menyatakan sesuatu yang penting ). Misal  konsep kemiskinan kultural merupakan cara terpendek untuk menjelaskan bahwa kemiskinan bukan hanya gejala ekonomi tapi tidak terlepas dari faktor budaya yang melekat pada orang miskin.
Joseph Eaton :
Merumuskan teori sebagai “a network of ideas about how two or more variables are related “ (jaringan ide yang menjelaskan hubungan antara dua variable atau lebih).


Teresa L. Baker :
Menjelaskan teori sebagai  a proposed explanation for a set of coordinated occurances, or relationship” (penjelasan yang disusun untuk menerangkan relasi atau peristiwa yang saling berkaitan)
Kerlinger  :
Teori adalah serangkaian konsep, definisi, dan proposisi yang saling berhubungan yang disusun untuk memberikan gambaran yang sistematis tentang suatu fenomena ( A theory is a set of interrelated constructs (concepts), definitions, and propositions that present a systematic view of phenomena by specifying relations among variables, with the purpose of explaining and predicting the phenomena).

Untuk menjembatani teori dan praktek Harmon dan Meyer (dalam Darwin,1997) menyarankan agar teori (terutama dalam konteks administrasi negara) haruslah bersifat praktis dalam pengertian memiliki unsur-unsur diagnostik (bisa menjelaskan kenapa suatu situasi problematis tertentu terjadi), moral (apakah tujuan tertentu dapat dikatakan sebagai bermanfaat dan dengan cara apa) dan instrumental (bagaimana mencapai tujuan).

Administrasi Negara
Merumuskan apa yang dimaksud dengan administrasi negara atau administrasi publik tidaklah sederhana. Setiap pakar membuat definisi yang berbeda-beda. Perbedaan versi disebabkan  karena setiap pakar cenderung memandang administrasi negara dari satu sisi atau dimensi pokoknya, padahal administrasi negara tidak cukup dipahami hanya dari satu dimensi saja. Karena itu, problem dalam pendefinisian administrasi negara adalah tidak ada satu definisi yang dapat menggambarkan secara ringkas dan jelas apa yang dimaksud dengan administrasi negara.



Berikut ini definisi administrasi negara menurut beberapa pakar :
Gerald Caiden (1982):
     Adminisrasi negara melingkupi segala kegiatan yang  berhubungan dengan penyelenggaraan urusan publik atau kebutuhan publik. Ruang lingkup administrasi  adalah bagaimana orang mengorganisir diri mereka sebagai publik secara kolektif dan dengan tugas dan kewajiban masing-masing memecahkan masalah publik untuk mencapai tujuan bersama.
    Public administration refers to the implementation of pronouncements made by recognized public officials appointed to further collective interests. It includes the organization of public affairs, social purposes and collective decision-making, the management of public institutions, public offices and public property, and the administration of the public officials, covering attitudes and behavior as wll as actions
Nigro dan Nigro (1984) :
    Administrasi  negara secara lebih khusus dapat dijelaskan sbg apa yg dilakukan oleh pemerintah, terutama lembaga eksekutif (dengan sarana birokrasi) , di dalam memecahkan masalah kemasyarakata/publik.
Harmon dan Mayer :
    Pelaku utama dalam penyelenggaraan administrasi.publik adalah administrator publik, birokrat atau pegawai negeri. Mereka ini yang dibebani tugas pemerintahan dan pelayanan publik sehari-hari .
    Namun karena proses administrasi publik sesungguhnya juga melibatkan banyak pihak di luar birokrasi pemerintah (seperti pekerja sosial, LSM,ormas,dan lain-lain), maka sektor non negara yang tindakannya mengatasnamakan kepentingan publik dan berdampak kepada masyarakat luas, juga menjadi pusat perhatian administrasi publik.
Chandler dan Plano (dalam Yeremias Keban,2004) :
            Proses dimana sumber daya dan personil publik diorganisir dan dikoordinasikan untuk memformulasikan, mengimplemetasikan, dan mengelola (manage) keputusan-keputusan dalam kebijakan publik
            Administrasi publik merupakan seni dan ilmu (art and science) yang ditujukan untuk mengatur “public affair” dan melaksanakan berbagai tugas yang telah ditetapkan. Sebagai suatu disiplin ilmu, administrasi publik bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah publik melalui perbaikan-perbaikan terutama di bidang organisasi  , sumber daya manusia dan keuangan
 Glen O. Stahl (dalam Caiden 1982) :
Karakteristik yang membedakan administrasi publik dengan administrasi lainnya adalah :
- Pelayanan yang diselenggarakan administrasi publik lebih bersifat urgen atau mendesak daripada diselenggarakan  organisasi  swasta
- Pelayanan oleh organisasi publik (negara) pada umumnya bersifat monopoli atau semi monopoli
- Kegiatan instansi negara (birokrasi) pada umumnya  terikat pada hukum formal (kebijakan publik)
            - Kegiatan negara atau pemerintah selalu mendapat sorotan publik
            - Pelayanan publik tidak terikat pada harga pasar  
Yeremias T.Keban (2004) :
Hakekat administrasi publik :
- Administrasi publik lebih berkaitan dengan dunia eksekutif,  meskipun juga berkaitan dengan dunia  yudikatif dan legislatif
- Administrasi publik berkenaan dengan formulasi dan implementasi kebijakan publik
- Administrasi publik berkaitan dengan berbagai masalah manusiawi dan usaha kerja sama untuk mengerjakan tugas-tugas pemerintah
- Meski berbeda dengan administrasi swasta tetapi administrasi publik overlapping dengan administrasi  swasta
- Administrasi  Publik diarahkan untuk menghasilkan barang dan jasa  publik
- Administrasi publik memiliki aspek teoritis dan praktis


Teori Administrasi Negara
Ilmu administrasi negara sejauh ini belum mampu menghasilkan teori yang secara khusus dapat disebut sebagai teori administrasi negara. Selama ini, ilmu administrasi negara mengadopsi atau meminjam teori-teori yang berkembang di disiplin ilmu lain untuk digunakan menjelaskan aktivitas atau perilaku dalam administrasi negara. Misalnya, motivasi dan partisipasi adalah konsep  yang dikembangkan ilmu psikologi dan ilmu politik, tetapi banyak dipakai dalam literatur administrasi negara untuk menjelaskan fenomena administrasi negara.
Sulit kita menemukan teori yang secara orisinil merupakan teori administrasi negara. Konsep efisiensi dikembangkan ilmu ekonomi atau manajemen. Konsep birokrasi, kelompok formal dan informal dari ilmu sosiologi. Karena itu,  Caiden (1982) menyatakan  Public administration has not yet develop a systematic body of theory of its own. There  are theories in public administration, but there are few general theories of public administration…Meanwhile, public administration have borrowed ideas, methods, techniques, and approaches from other disciples and have applied them , with varying degrees of success , to public administration.
Sebagaimana dikatakan Caiden di atas, ilmu administrasi negara  belum mampu mengembangkan teorinya sendiri. Ada banyak teori dalam administrasi negara, tapi sedikit sekali teori umum tentang administrasi negara. Yang disebut sebagai teori administrasi selama ini sesungguhnya merupakan ide , konsep, metode atau  teori yang dipinjam dari ilmu lain.
            Stephen Bailey (dalam Caiden 1982 ) menyatakan teori administrasi negara adalah :
            the whole body of human knowledge whatever appears relevant and useful in explaining the nature of public administration, verifiable through observation or experiment and capable of predicting the behavior of public organizations and the people who compose them and come into contact with them. 
Bailey wants public administration theories to prescribe :
         What conditions and relationships should exist in public administration ?
         How should government be organized ?
         How should public servants be selected ?
         How should authority and responsibility be assigned in public agencies ?
         What principles should govern direction ?
Pendapat Bailey di atas menyatakan bahwa teori administrasi negara mencakup semua ilmu (teori) yang relevan dan berguna untuk menjelaskan hakekat administrasi negara, yakni menjelaskan : kondisi dan relasi dalam administrasi negara, bagaimana mengorganisir pemerintahan, menyeleksi pegawai, pelimpahan wewenang dan pertanggungjawaban, serta prinsip-prinsip dalam administrasi negara.
Adapun tujuan teori administrasi negara menurut Bailey adalah :
            …to draw together the insight of humanities and the validated propositions of the social and behavioral sciences and to apply the insights and propositions to the tasks of improving the processes of government and aimed at achieving politically legitimated goals by constitutionally mandated means.
Melihat karakteristik teori administrasi negara yang cenderung lintas disiplin, Bailey (dalam Darwin, 1997) berpendapat bahwa semua teori (dari disiplin ilmu mana pun) yang berguna untuk memberikan gambaran teoritis baik dalam bentuk wawasan atau proposisi dalam rangka meningkatkan kualitas proses administrasi pemerintahan adalah teori administrasi negara, atau paling tidak, layak dimasukkan dalam literatur administrasi negara  dan diterapkan dalam praktek administrasi negara

B. Tipe-Tipe Teori Administrasi Negara            
      Bailey (dalam Darwin,1997) menjelaskan empat macam teori yang secara keseluruhan dapat memberikan kontribusi terhadap praktek administrasi negara, yaitu :
         Teori Deskriptif – eksplanatif
         Teori Normatif
         Teori Asumtif
         Teori Instrumental

Teori Deskriptif Eksplanatif                       
Teori deskriptif-eksplanatif memberikan penjelasan secara abstrak realitas administrasi negara baik dalam bentuk konsep, proposisi, atau hukum (dalil). Misalnya, konsep hirarki dari organisasi formal. Konsep ini menjelaskan ciri umum dari organisasi formal yaitu adanya penjenjangan dalam struktur organisasi.
Pada dasarnya teori deskriptif–eksplanatif menjawab dua pertanyaan dasar : apa dan mengapa (apa berhubungan dengan apa). Pertanyaan apa : menuntut jawaban deskriptif mengenai suatu realitas yang dijelaskan secara abstrak ke dalam suatu konsep tertentu. Misal : hirarki organisasi formal , konflik peran, dsb.  Pertanyaan mengapa atau apa berhubungan dengan apa menuntut jawaban eksplanatif atau diagnostik mengenai keterkaitan antara konsep abstrak tertentu dengan konsep abstrak lainnya. Misalnya, konflik peranan berhubungan dengan tipe kegiatan apakah departemental atau koordinatif. Kegiatan yang dilaksanakan satu departemen kurang begitu menimbulkan konflik peran dibanding jika kegiatan dilaksanakan secara koordinatif.

Teori Normatif
Teori normatif bertujuan menjelaskan situasi administrasi masa mendatang secara prospektif. Termasuk dalam teori ini adalah pernyataan atau penjelasan-penjelasan yang bersifat utopia yaitu suatu cita-cita yang sangat idealistis.
Teori normatif juga dapat dikembangkan dengan merumuskan kriteria-kriteria normatif yang lebih spesifik seperti efisiensi, efektivitas, responsivitas, akutabilitas, demokrasi, dan sebagainya. Teori normatif memberikan rekomendasi ke arah mana suatu realitas harus dikembangkan atau perlu dirubah dengan menawarkan kriteria-kriteria normatif tertentu.
Persoalan dalam teori normatif adalah bahwa kriteria-kriteria normatif yang ditawarkan  tidak selalu mendukung bahkan bisa saling bertentangan. Misalnya, penekanan yang terlalu tinggi pada efisiensi dapat mengorbankan pemerataan (equity). Sentralisasi yang berlebihan dapat menghambat atau membunuh nilai-nilai demokrasi seperti partisipasi, akuntabilitas publik, transparansi dan pemberdayaan masyarakat.
Kriteria-kriteria normatif dalam teori administrasi seringkali terkesan ambisius. Kontradiktif dan relatif (dibatasi ruang dan waktu). Namun teori normatif tetaplah penting karena kemajuan administrasi negara akan lebih terarah bila terlebih dahulu ditentukan kriteria yang tepat untuk mengukur kemajuan tersebut.

Teori Asumtif
Teori asumtif menekankan pada prakondisi atau anggapan adanya suatu realitas sosial dibalik teori atau proposisi yang hendak dibangun. Menurut Bailey  teori administrasi lemah dalam menyatakan asumsi-asumsi dasar tentang sifat manusia dan institusi. Tanpa asumsi yang jelas membuat teori menjadi utopis atau ahistoris karena tidak jelas dasar berpijaknya.
Contoh teori asumtif dalam administrasi publik adalah Teori X dan Y dari Douglas McGregor. Teori ini mengemukakan sua jenis asumsi yang berlawanan tentang sifat manusia. Teori X berasumsi bahwa pada dasarnya manusia malas dan suka menghindari pekerjaan, sedang teori Y berasumsi  bahwa manusia memiliki kemauan  untuk bekerja dan memiliki kemampuan untuk mengemban tanggungjawab yang dibebankan kepadanya. Masing-masing asumsi ini mempunyai implikasi dalam pengembangan teori manajemen atau kepemimpinan dalam organisasi.

Teori Instrumental
Pertanyaan pokok yang dijawab dalam teori ini adalah ’bagaimana’ dan ’kapan’. Teori instrumental  merupakan tindak lanjut dari proposisi “jika – karena”. Misalnya : Jika sistem administrasi berlangsung secara begini dan begitu, karena ini dan itu atau jika  desentralisasi dapat meningkatkan efektivitas birokrasi, maka strategi, tehnik, alat apa yang dikembangkan untuk menunjangnya.
Analisis kebijakan adalah contoh teori instrumentasl. Analisis kebijakan banyak menyumbangkan atau mengaplikasikan tehnik baik kuantitatif – aplikasi regresi, riset operasi, analisis biaya dan manfaat – maupun kualitatif (rasional maupun intuitif) untuk menjawab pertanyaan ’bagaimana’ dan ’kapan’ Jawaban terhadap pertanyaan ini berguna sebagai rekomendasi kepada pengambil kebijakan dalam menentukan langkah-langkah konkrit dalam proses kebijakan publik.

Sumber :
Jay M. Shafrittz dan Albert C.Hyde.1997. Classic of  Public Administration. Harcourt Brace College Publishers. Florida.

George Frederickson. 1997. The Spirit of Public Administration. Jossey-Bass Publisher. San Fransisco.

Gerald Caiden. 1982. Public Administration. Palisades Publisher. California.

Muhadjir Darwin. Teori Administrasi. Program Studi Magister Ilmu Administrasi  Program Pascasarjana Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Modul Kuliah.